Honda Supra X 125 (HSX125) atau Karisma 125 (K125) identik sebagai besutan bokap-bokap (bapak-bapak)? Huss.., jangan salah, Sob! Faktanya, kawula muda juga banyak yang pake, kok.
Buktinya, lewat email mr.Testo10@gmail, facebook; Tester Otomotif, banyak pemilik motor itu yang minta Mr. Testo untuk kasih panduan untuk mengupgrade performanya. Bahkan besutan tipe ini juga diandalkan di arena balap, road race, lo.
Cuma ya itu, emang khusus penunggang kuda besi yang berjiwa muda, mengoprek mesinnya bisa jadi sebuah keharusan. “Itu dilakukan bisa karena untuk memenuhi aktivitas sehari-hari, bisa juga emang karena pemiliknya speedgoers,” ungkap Nazar, bos Nazar Motor (NM) di Jl. Kebagusan Raya II No.22, Jaksel.
Nah buat bikin ngacir kedua tipe motor itu, ada 2 racikan yang biasa dilakukan bengkel: paket korek harian (kohar) dan paket bore-up. “Kedua motor ini mesinnya sama, sehingga part pendongkrak performanya juga sama,” tegas Nazar.
Kohar
Banyak diminati motormania yang berkantong pas-pasan. Pasalnya komponen yang mesti ditebus enggak terlalu banyak, serta ubahan pada mesin tidak terlalu ekstrem. Begitu pula budget-nya, lebih murah dibanding bore-up. Biayanya Rp 250–600 ribu, tergantung banyaknya ubahan/korekan. Pengerjaannya juga tidak butuh waktu lama, sekitar 1-2 hari.
“Ubahan utama, porting-polish lubang intake dan exhaust. Lalu ganti spuyer ukuran lebih besar dan ganti knalpot model freeflow atau cukup bobok knalpot standarnya saja. Korekan ini dijamin sudah terasa lebih ngacir dibanding standar pabrik,” yakin Fiki Farhan, kepala mekanik Adrian Motor (AM) di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.
Buktinya, lewat email mr.Testo10@gmail, facebook; Tester Otomotif, banyak pemilik motor itu yang minta Mr. Testo untuk kasih panduan untuk mengupgrade performanya. Bahkan besutan tipe ini juga diandalkan di arena balap, road race, lo.
Cuma ya itu, emang khusus penunggang kuda besi yang berjiwa muda, mengoprek mesinnya bisa jadi sebuah keharusan. “Itu dilakukan bisa karena untuk memenuhi aktivitas sehari-hari, bisa juga emang karena pemiliknya speedgoers,” ungkap Nazar, bos Nazar Motor (NM) di Jl. Kebagusan Raya II No.22, Jaksel.
Nah buat bikin ngacir kedua tipe motor itu, ada 2 racikan yang biasa dilakukan bengkel: paket korek harian (kohar) dan paket bore-up. “Kedua motor ini mesinnya sama, sehingga part pendongkrak performanya juga sama,” tegas Nazar.
Kohar
Banyak diminati motormania yang berkantong pas-pasan. Pasalnya komponen yang mesti ditebus enggak terlalu banyak, serta ubahan pada mesin tidak terlalu ekstrem. Begitu pula budget-nya, lebih murah dibanding bore-up. Biayanya Rp 250–600 ribu, tergantung banyaknya ubahan/korekan. Pengerjaannya juga tidak butuh waktu lama, sekitar 1-2 hari.
“Ubahan utama, porting-polish lubang intake dan exhaust. Lalu ganti spuyer ukuran lebih besar dan ganti knalpot model freeflow atau cukup bobok knalpot standarnya saja. Korekan ini dijamin sudah terasa lebih ngacir dibanding standar pabrik,” yakin Fiki Farhan, kepala mekanik Adrian Motor (AM) di Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi.
Piston dan Ring Piston |
Koil |
Knalpot |
Karburator PE28 |
Bore-Up
Dipilih bagi yang punya dana berlebih. “Meski harus keluarin dana hingga di atas Rp 1,5 juta buat tebus part-nya, namun ada kepuasan tersendiri bila sudah aplikasi hal ini,” ungkap Mujad, penggawang Racing Mujad Continue (RMC) di Jl. Pala Kali Raya, Kukusan, Depok-Jabar.
Selain part yang ditebus banyak, pengerjaan paket ini juga lebih ekstrem dibanding kohar. “Minimal ganti piston berdiameter lebih besar dari standarnya. Lalu aplikasi noken as racing, knalpot freeflow dan CDI aftermarket,” tutur Harrinovrian, empunya Hari Motor (HM) Jl. H. Naman No.2B, Pondok Kelapa, Jaktim.
Tak ayal, dana yang mesti dipersiapkan juga lebih besar. Begitu pula pengerjaannya. Para tunner rata-rata mematok 3 hari – 1 minggu, sudah termasuk setting. “Pokoknya pelanggan terima beres,” imbuh Trisno, empunya Bengkel Ario Motor (BAM) di bilangan Srengseng, Jakbar.
Penulis/Foto: DiC / Pidav
Dipilih bagi yang punya dana berlebih. “Meski harus keluarin dana hingga di atas Rp 1,5 juta buat tebus part-nya, namun ada kepuasan tersendiri bila sudah aplikasi hal ini,” ungkap Mujad, penggawang Racing Mujad Continue (RMC) di Jl. Pala Kali Raya, Kukusan, Depok-Jabar.
Selain part yang ditebus banyak, pengerjaan paket ini juga lebih ekstrem dibanding kohar. “Minimal ganti piston berdiameter lebih besar dari standarnya. Lalu aplikasi noken as racing, knalpot freeflow dan CDI aftermarket,” tutur Harrinovrian, empunya Hari Motor (HM) Jl. H. Naman No.2B, Pondok Kelapa, Jaktim.
Tak ayal, dana yang mesti dipersiapkan juga lebih besar. Begitu pula pengerjaannya. Para tunner rata-rata mematok 3 hari – 1 minggu, sudah termasuk setting. “Pokoknya pelanggan terima beres,” imbuh Trisno, empunya Bengkel Ario Motor (BAM) di bilangan Srengseng, Jakbar.
Penulis/Foto: DiC / Pidav
(sumber : http://motorplus.otomotifnet.com/)