Honda New Supra X 125 Helm In hadir sebagai varian pendamping Supra X 125. Berangkat dari platform yang sama dengan Supra X 125 versi standar dan memiliki banyak perbedaan, tapi uniknya impresi berkendaranya tak jauh beda. Simak terus!
Desain Lebih Elegan
Secara desain silahkan lihat sendiri. Sangat berbeda meski masih tercium nuansa Supra X 125. Cuma yang ini nampak lebih elegan. Hampir semua bagian bodinya dibuat tanpa garis-garis tajam
“Buat yang suka tampilan sporty bisa memilih Supra X 125 yang lama, tapi yang suka elegan dan membutuhkan utilitas lebih, bisa pilih Supra X 125 Helm In,” ungkap Johanes Loman, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM).
Asiknya, sorot lampu senja dan lampu belakangnya dibuat membentuk huruf X. makin mantab, lampu belakang dan rem dipersenjatai dengan LED. Knalpotnya pun lebih manis berkat cover berlapis kroom.
Fitur Ditambah dan Dikurangi
Bicara fitur, utility box atau bagasi bervolume 19,5 liter jadi andalan. Bahkan nama varian baru Supra X 125 ini pun sampai diembel-embeli "helm-in", untuk menegaskan kalau ruang bagasinya luas.
Sebuah helm full face bisa masuk, bahkan sisi bagian sampingnya masih terlihat sedikit longgar untuk meletakan bawaan lainnya seperti sarung tangan. Makin memudahkan, untuk membuka jok cukup dilakukan dari rumah kunci kontak.
Desain Lebih Elegan
Secara desain silahkan lihat sendiri. Sangat berbeda meski masih tercium nuansa Supra X 125. Cuma yang ini nampak lebih elegan. Hampir semua bagian bodinya dibuat tanpa garis-garis tajam
“Buat yang suka tampilan sporty bisa memilih Supra X 125 yang lama, tapi yang suka elegan dan membutuhkan utilitas lebih, bisa pilih Supra X 125 Helm In,” ungkap Johanes Loman, Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM).
Asiknya, sorot lampu senja dan lampu belakangnya dibuat membentuk huruf X. makin mantab, lampu belakang dan rem dipersenjatai dengan LED. Knalpotnya pun lebih manis berkat cover berlapis kroom.
Fitur Ditambah dan Dikurangi
Bicara fitur, utility box atau bagasi bervolume 19,5 liter jadi andalan. Bahkan nama varian baru Supra X 125 ini pun sampai diembel-embeli "helm-in", untuk menegaskan kalau ruang bagasinya luas.
Sebuah helm full face bisa masuk, bahkan sisi bagian sampingnya masih terlihat sedikit longgar untuk meletakan bawaan lainnya seperti sarung tangan. Makin memudahkan, untuk membuka jok cukup dilakukan dari rumah kunci kontak.
Cara pengoperasiannya juga lebih mudah, tinggal putar ke kanan dari posisi kontak off lalu tekan, maka secara otomatis jok akan langsung terbuka. Selain boks bagasi ekstra luas, di bawah jok juga ada tanki bensin dengan ukuran besar. Mencapai 5,6 liter, jauh lebih besar dari bebek kebanyakan yang umumnya hanya 4 liter.
Meski ditambah fitur fungsional, rasanya ada beberapa fitur yang ada pada Supra X 125 lama yang ditanggalkan. Salah satunya adalah speedometer digital. Sekarang, semua tampilan indikator di panel speedometer berubah jadi analog.
Odometer dan fuelmeter-nya tampil biasa layaknya Honda Absolute Revo. Bahkan mekanisme sensor speedometer kembali menggunakan kabel di roda depan. Sedang Supra X 125 versi sebelumnya sudah menggunakan sensor digital di final gear bagian depan.
Handling dan Performa
Duduk di atas joknya langsung terasa alas pantat di Supra X 125 Helm In jauh lebih lebar dari Supra X 125. Alhasil paha harus sedikit dibuka, tapi untungnya Honda merancang jok dengan posisi lebih rendah. Kaki jadi tetap mudah menapak ke aspal meski oleh pengendara dengan tinggi badan hanya 160 cm.
Sedang setang dan footstep-nya dirancang membuat nyaman sang pengendara. Posisi badan dipastikan akan tetap tegak dan tidak mudah lelah. Enggak cuma duduk di atas motor dong, ayo putar kunci kontaknya. Sesaat mesin menyala, suara knalpot maupun mesinnya cukup halus, sehalus Supra X 125.
Masuk gigi satu, lalu putar gas. Impresi awalnya sama seperti Supra X 125, akselerasinya tak terlalu agresif. Mesin ini punya beberapa pembenahan ketimbang varian Supra X 125. Seperti pada as rocker arm yang kini sudah dilengkapi dengan bearing. Selain itu sistem pelumasan di kepala silinder juga dibenahi.
Meski ditambah fitur fungsional, rasanya ada beberapa fitur yang ada pada Supra X 125 lama yang ditanggalkan. Salah satunya adalah speedometer digital. Sekarang, semua tampilan indikator di panel speedometer berubah jadi analog.
Odometer dan fuelmeter-nya tampil biasa layaknya Honda Absolute Revo. Bahkan mekanisme sensor speedometer kembali menggunakan kabel di roda depan. Sedang Supra X 125 versi sebelumnya sudah menggunakan sensor digital di final gear bagian depan.
Handling dan Performa
Duduk di atas joknya langsung terasa alas pantat di Supra X 125 Helm In jauh lebih lebar dari Supra X 125. Alhasil paha harus sedikit dibuka, tapi untungnya Honda merancang jok dengan posisi lebih rendah. Kaki jadi tetap mudah menapak ke aspal meski oleh pengendara dengan tinggi badan hanya 160 cm.
Sedang setang dan footstep-nya dirancang membuat nyaman sang pengendara. Posisi badan dipastikan akan tetap tegak dan tidak mudah lelah. Enggak cuma duduk di atas motor dong, ayo putar kunci kontaknya. Sesaat mesin menyala, suara knalpot maupun mesinnya cukup halus, sehalus Supra X 125.
Masuk gigi satu, lalu putar gas. Impresi awalnya sama seperti Supra X 125, akselerasinya tak terlalu agresif. Mesin ini punya beberapa pembenahan ketimbang varian Supra X 125. Seperti pada as rocker arm yang kini sudah dilengkapi dengan bearing. Selain itu sistem pelumasan di kepala silinder juga dibenahi.
Dari data spesifikasi yang dikeluarkan PT AHM, tenaga Supra X 125 Helm In sedikit lebih besar dengan 9,6 PS di 7.500 rpm, sedang Supra X 125 versi sebelumnya hanya 9,3 PS di putaran mesin yang sama.
Sayangnya, lintasan test ride yang disediakan PT AHM tidak terlalu luas, kecepatan maksimal di pelataran parkir Kolam Renang Gelora Bung Karno Senayan hanya bisa dipacu hingga 70 km/jam.
Meski tak terlalu cepat tapi cukup untuk merasakan perpindahan gigi Supra X 125 Helm In ini yang jauh lebih lembut, tidak menyentak atau keras seperti Supra X 125. Mungkin ini adalah efek dari pegas tambahan di perangkat kopling Supra X 125 Helm In.
Handlingya pun tetap nyaman, awalnya sempat terfikir apakah dengan kondisi bahan bakar penuh hingga 5,6 liter dan tanki terletak di rangka bagian belakang akan mengganggu keseimbangan. Nyatanya tidak ada masalah, PT AHM menyediakan 5 model tikungan, dari tikungan L hingga parabolik dan chicane. Kesemuanya bisa dilalui dengan stabil.
Tapi, rem depannya terasa kurang pakem dan terlalu dalam. Entah karena masih benar-benar baru, atau karena aplikasi kaliper satu piston dari sebelumnya yang dua piston. Bentuk disk brake depan hingga sokbraker depannya pun lebih mirip Honda Absolute Revo ketimbang Supra X 125.
Sayangnya, lintasan test ride yang disediakan PT AHM tidak terlalu luas, kecepatan maksimal di pelataran parkir Kolam Renang Gelora Bung Karno Senayan hanya bisa dipacu hingga 70 km/jam.
Meski tak terlalu cepat tapi cukup untuk merasakan perpindahan gigi Supra X 125 Helm In ini yang jauh lebih lembut, tidak menyentak atau keras seperti Supra X 125. Mungkin ini adalah efek dari pegas tambahan di perangkat kopling Supra X 125 Helm In.
Handlingya pun tetap nyaman, awalnya sempat terfikir apakah dengan kondisi bahan bakar penuh hingga 5,6 liter dan tanki terletak di rangka bagian belakang akan mengganggu keseimbangan. Nyatanya tidak ada masalah, PT AHM menyediakan 5 model tikungan, dari tikungan L hingga parabolik dan chicane. Kesemuanya bisa dilalui dengan stabil.
Tapi, rem depannya terasa kurang pakem dan terlalu dalam. Entah karena masih benar-benar baru, atau karena aplikasi kaliper satu piston dari sebelumnya yang dua piston. Bentuk disk brake depan hingga sokbraker depannya pun lebih mirip Honda Absolute Revo ketimbang Supra X 125.
Harga Sama Seperti Supra X 125
Kehadiran Supra X 125 Helm In ini bukan menggantikan varian Supra X 125 yang sudah lebih dulu keluar. “Supra X 125 Helm In melengkapi line up model yang sudah ada,” jelas Johanes Loman.
Untuk harga, Supra X 125 Helm In ini dijual sama mahalnya dengan Supra X 125 tipe CW yaitu Rp 15,6 juta (on the road Jakarta).
Spesifikasi
Panjang X lebar X tinggi : 1.932 x 711 x 1.092 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.258 mm
Jarak terendah ke tanah : 135 mm
Berat kosong : 107 kg
Tipe rangka : Tulang punggung
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan sokbreker ganda
Ukuran ban depan : 70/90 - 17 M/C 38P
Ukuran ban belakang : 80/90 - 17 M/C 44P
Rem depan : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal
Rem belakang : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal
Kapasitas tangki bahan bakar : 5.6 liter
Tipe mesin : 4 langkah SOHC
Diameter x langkah : 52.4 x 57.9 mm
Volume langkah : 124.8 cc
Perbandingan Kompresi : 9.3:1
Daya Maksimum : 9.6 PS / 7.500 rpm
Torsi Maksimum : 1.08 kgf.m / 5.500 rpm
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 0.7 liter pada penggantian periodik
Kopling Otomatis : Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah
Gigi Transmsi : 4 kecepatan rotari / bertautan tetap
Pola Pengoperan Gigi : N-1-2-3-4-N (rotari)
Starter : Pedal dan elektrik
Aki : MF 12 V - 3.0 Ah
Busi : ND U20EPR9, NGK CPR6EA-9
Sistem Pengapian : DC-CDI, Battery
Panjang X lebar X tinggi : 1.932 x 711 x 1.092 mm
Jarak Sumbu Roda : 1.258 mm
Jarak terendah ke tanah : 135 mm
Berat kosong : 107 kg
Tipe rangka : Tulang punggung
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan sokbreker ganda
Ukuran ban depan : 70/90 - 17 M/C 38P
Ukuran ban belakang : 80/90 - 17 M/C 44P
Rem depan : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal
Rem belakang : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal
Kapasitas tangki bahan bakar : 5.6 liter
Tipe mesin : 4 langkah SOHC
Diameter x langkah : 52.4 x 57.9 mm
Volume langkah : 124.8 cc
Perbandingan Kompresi : 9.3:1
Daya Maksimum : 9.6 PS / 7.500 rpm
Torsi Maksimum : 1.08 kgf.m / 5.500 rpm
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 0.7 liter pada penggantian periodik
Kopling Otomatis : Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah
Gigi Transmsi : 4 kecepatan rotari / bertautan tetap
Pola Pengoperan Gigi : N-1-2-3-4-N (rotari)
Starter : Pedal dan elektrik
Aki : MF 12 V - 3.0 Ah
Busi : ND U20EPR9, NGK CPR6EA-9
Sistem Pengapian : DC-CDI, Battery
Penulis : Tim motoplus-online.com | Teks Editor : Nurfil | Foto : F Yosi
(sumber : http://motorplus.otomotifnet.com/)